Semua komunitas bantengan menunjukkan atraksi di dalam stadion. Semua atraksi tersebut tidak luput dari apresiasi penonton yang datang ke stadion yang baru dilengkapi dengan lampu itu. Ada saat-saat semua bantengan turun ke lapangan untuk beratraksi bersama. Selain itu ada bantengan yang harus memanjat tangga hingga 10 meter. Baca selengkapnya
Atraksi yang tidak kalah dengan sebelumnya saat bantengan menyemburkan api. Kala itu pelaku bantengan memanjat tangga yang berada di areal jogging track Stadion Brantas. Pagelaran bantengan kolosal itu ikut dihadiri oleh Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko serta Wakil Wali Kota Punjul Santoso.
Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko menyebutkan, pihaknya senang warga Kota Batu bisa menampilkan tarian bantengan kolosal dengan jumlah ribuan orang. Pagelaran kesenian seperti itu bisa menjadi agenda rutin setiap tahun yang akan digelar di Stadion Brantas.
Malahan dalam pagelaran tahun-tahun berikutnya, bukan hanya warga lokal yang menyaksikan. Wisatawan asing bisa diundang ke Kota Batu untuk menyaksikan bantengan kolosal yang ada alur ceritanya. ‘’Bantengan kolosal seperti ini akan disukai wisatawan asing. Makanya, pagelaran seperti ini harus dilakukan rutin setiap tahun dengan variasi-variasi yang berbeda. Kita nanti bisa undang wisatawan-wisatawan asing untuk menyaksikan,’’ ungkap Eddy Rumpoko.
Dia menjelaskan, banyak komunitas bantengan berdiri di Kota Batu. Sebelumnya, kesenian tersebut merupakan potensi kampung. Kini kesenian itu diangkat menjadi kesenian khas Kota Batu. Kesenian bantengan jika dikemas lebih menarik pasti menambah keanekaragaman pariwisata Kota Batu.
Selain itu, kata dia, Kota Batu sudah memiliki stadion dengan lampu memadahi. Kelengkapan fasilitas tersebut menjadikan Stadion Brantas tidak hanya untuk olahraga, tetapi bisa digunakan kegiatan kesenian malam hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar